Powered By Blogger

Senin, 07 November 2011

Anand: Tara Bukan Satu-satunya Perempuan di Dunia


JAKARTA, KOMPAS.com — Anand Krishna mengaku menghadapi tekanan besar selama 1 tahun 3 bulan sejak mencuatnya kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya oleh Tara Pradipta Laksmi. Meski demikian, dia menyatakan, tekanan yang dialaminya belum sebanding dengan masalah yang harus dihadapi perempuan-perempuan lain.

"Saya memang menjadi korban penzaliman, tapi yang menjadi korban utama adalah perempuan-perempuan juga," tutur Anand saat jumpa pers seusai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11/2011).

Kamis, 27 Oktober 2011

Apa Bedanya Tara Pradipta Laksmi dan Widi “Vierra”?


13196990091404818264
Widi
“Kondisinya (Widi) mulai tenang, tapi kalau BAP dia harus menceritakan tentang apa yang ingin dia lupakan, jadi ya tidak enaklah, jadi butuh waktulah pastinya,” tutur Minola saat mendampingi Widi “Vierra”.

Jaksa Martha Bisa Jadi Cirus Sinaga Jilid II


Foto jaksa Martha sebelum sidang pembacaan tuntutan terhadap Anand Krishna (26/10)

“Ini jelas pemaksaan untuk menghukum Anand Krishna,” seru Humprey R Djemat, penasihat hukum aktivis spiritual Indonesia ini, usai mendengar sidang tuntutan kasus kliennya di Pengadilan Negeri (PN) Jaksel pada Rabu (26/10) siang.

Sidang kasus dugaan pelecehan seksual ini terlambat 4 jam dari jadwal. Lagi-lagi karena JPU Martha Berliana Tobing SH terlambat datang ke persidangan.

Tara Pradipta Laksmi Ditanami Ingatan Palsu




Wijarningsih, Ria, dan Tara Pradipta Laksmi musti diperiksa psikiater independen. Indonesia memiliki banyak psikolog yang kompeten memeriksa kondisi psikis mereka. Aneh tapi nyata. Wijarningsih masih memandikan Tara hingga usia 19 tahun. Bahkan, ia tak segan memandikan Ria (tante Tara). Mereka semua sakit. Ironisnya, penyakit mereka diperparah oleh ulah Muhammad Djumaat Abrory Djabbar.

Tara Pradipta Laksmi Ternyata Masih Perawan Ting Ting


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil visum Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dari Tara Pradipta, pelapor tindak pelecehan seksual oleh Anand Krishna yang ditandatangani oleh dr Abd Nun’im Idris menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seksual dan persetubuhan. Visum bahkan menyebut selaput dara pun masih utuh.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua Komunitas Pecinta Anand Ashram (KPAA), Wayan Sayoga kepada wartawan sebelum bertemu dengan wakil kejati di Kejaksaan Tinggi DKI, Selasa (25/10/2011).
“Ini yang perlu diketahui publik  dan digaris bawahi. Hasil visum pelapor yang dikeluarkan oleh RSCM menyatakan pelapor masih perawan ting-ting,” tegas Wayan Sayoga.